Saturday, September 17, 2011

Semenjak

Kamu ingin aku menemuimu di kursi taman.

Ketika itu kamu sudah di sana, terdiam lama sekali.

Kamu meminta maaf padaku satu kali, kemudian termenung lagi.

Katamu dia datang lagi...

Dia yang kau pikir telah menyerpihmu menjadi remah-remah cinta yang tidak perlu diingat, tiba-tiba hadir seperti rumah kenangan yang menawarkan kunci putihnya untuk kau buka.

6 tahun. Aku membayangkan banyaknya kenangan yang kalian miliki, yang mungkin tidak saja tersimpan melainkan terjahit kuat pada ingatan.

Aku memikirkan apa yang sedang kau pikirkan, sambil sibuk menenangkan hati yang sepertinya ingin meledak, atau mungkin sudah, hanya saja tak terlihat.

Kamu meminta izin berpikir.

Tidak ada waktu dan aku hanya bisa menunggu.

Hingga hari ini bulan berganti lagi, aku masih di tempat yang sama, tidak kemana-mana.

Aku tidak bisa berpikir, apakah aku sudah menunggumu terlalu lama, atau masih terlalu sebentar. Aku mulai mengkhawatirkan kamu yang mungkin saja tertawan. Tersesat pada masa lalu dan tak menemukan jalan pulang, menemukan sedikit aku.

(17.30, di suatu sore yang murung)

No comments: