Saturday, September 17, 2011

Lima Ratus Juta Lonceng

Suatu hari, ketika kau merasa kehilangan.
Sementara kalimat-kalimat dari buku jemariku kelelahan mengisahkan.
Ku harap kau tak pejam...
Sebab ada lima ratus juta lonceng yang kita simpan pada lumbung ingatan.
Mereka terus berbunyi di sepertiga malam. 
Membelah Arasy yang gemetar.
Dan sebelum kau jatuh lebih dalam pada lutut kesedihan,
burung manyar telah lebih dulu mengadukan sepimu pada kaki Tuhan.

No comments: