Ada saat di mana cinta tidak pernah menemukan jalannya. Meski telah dituntun.
Ada kalanya hatimu tetap beku meski maaf yang hangat dan sungguh-sungguh telah diucapkan.
Ada waktu di mana kamu memaksakan segalanya tetap berada di tempat, meski sepertinya ada kebosanan yang mengintip di balik tembok.
Ada. Semua ada waktunya. Dan waktulah yang membuat semua menjadi serba "tidak lagi".
Jika saat itu muncul, masihkah kita percaya akan kata "selamanya"?
Masihkah kita bahagia sampai lupa berjaga-jaga?
Atau bersedih sampai lupa berharap suatu hari yang kita yakini akan berbeda?
Jakarta, 14 Februari 2013.
No comments:
Post a Comment