Wednesday, December 29, 2010

Hello Germany! =)

Sabtu, 25 Desember 2010.

It's December 25th 2012. Special day for the European because it's Christmas. The holiday's coming! Many parties will be held, special offers, shiny streets, many stands of foods and beverages, babo natale, the red-white-green colors -which are like want to vomit-, Christmas trees in a huge size which are trying to compete our attention, white snow, and many others that boosted up my euphoria !


Discovering more and more about Europe is somehow my wild dream. So I've decided to make it real. I visit my friend Haekal in Germany with his other friends from Student College (pre-universities).  What a blast! Thanks to Allah, mom, dad, and all my family for all the support. Hmmm ;) (selalu ingin menyertakan mereka dalam setiap kenangan terbaik yang aku rasakan).

Oke ini ceritanya : 
Siap-siap gelar tiker sama kopi karena panjang. Posisi duduk diatur 4-6 mungkin ya biar bisa masuk.
Fiuuuh...
Perjalanan gw cukup melelahkan. 
Langkah pertama dari Perugia - Roma (Fiumicino airport) bisa dibilang nyesek, unik, dan riweuh. Hahaha
Nyesek karena gw harus mengikhlaskan 31 dari 200 euros yang ada di dompet untuk bayar denda karena lupa memvalidasi tiket sebelum naik kereta. Parahlah, udah beli tiket aja masih bisa kena, apalagi yang gak beli.
Guys walaupun gw gak maksud melanggar tapi sebenarnya kasus gini banyak kejadian kok #pembenarandancaricarialasan#. 
Penumpang seringkali terburu-buru saat naik di stasiun keberangatan jadi sering mem-validasi di stasiun selanjutnya (itu juga kalau berhenti). Checker nya juga bisa ngerti kok. Tapi entah kenapa, untuk kali ini ENGGAK! Oh crap!
Analisis sotoy gw dia gak dapet hadiah waktu christmas eve. 
Belum juga stasiun kedua, checker kejam sudah datang. Glek!

Setelah percakapan yang alot, gw pun kalah dan tetep harus bayar.
"Scusa, 31 euros signorina. Questo e il rigolamento". (Maaf, 31 euros nona. Ini sudah peraturannya) 
Yeh! Yasudahlah. Toh itu salah satu cara Tuhan untuk bilang "itu bukan rejekimu". Tapi saya banyak temannya lho. Ini terbukti dari banyaknya penumpang yang 'terjaring' sama ibu-ibu checker ini karena lupa mem-validasi tiket. Bahkan sepasang coppia anziana (pasangan kakek nenek) kena 100 euro berdua. Gw gak ngerti sih kok kenanya bisa beda, tapi tetep bersyukurlah gw kena lebih sedikit. Hehehe

Hal uniknya ada waktu gw transit (cambio) di stasiun Tiburtina which is hanya satu stasiun sebelum Roma Fiumicino tempat seharusnya saya turun. Jadi ketika semua orang turun dan menunggu kereta untuk transit datang, tiba-tiba saya mau pipis --'. Euw, gw udah tahu sih kalau ada toilet berbayar di sini (maksudnya otomatis). Tapi yang gw gak suka, kenapa harus di saat beberapa menit lagi keretanya datang. Alhasil, gw harus ribet ngeluarin dompet nyari 50 sen sambil melilit-lilitkan kaki gw di depan pintu otomatis yang gak kebuka-buka. Ternyata si Toilet ini pintar, dia gak bisa gw sogok dengan uang 2 sen (satu-satunya receh yang tersisa di dompet). Dia tetep mau 50 sen! -,-

Oke, akhirnya gw turutin. Gw titip koper sama mba-mba-yang-kayaknya-baik-hati terus gw lari nyari orang minta tukeran uang 50 sen. Gw berhasil di sasaran kedua!  Bangga juga gw akan hal ini. :P. Yes, senanglah kau toilet. Gw pun akhirnya bisa masuk. 
Pintunya kayak pintu lift yang terbuka otomatis dengan slide menyamping. Ketika dipencet langsung sang mesin berbicara : 
"Selamat datang, Anda saat ini berada di toilet. Waktu Anda blablabla, jika ingin menggunakan tissue tekan tombol blablabla, untuk air hangat tekan......"
Gw : (Baweeeeelll. Gila parah ini Toilet, jumawa sekali. Dia pikir gw gak tau bagaimana menggunakan dirinya. )

      *****
Wuhuuw, oke lanjut ke cerita yang lebih seru lagi. Jermaaan...Jermaaaaannn!! ;D

Gw naik pesawat Alitalia (maskapai Italia) dari Fiumicino ke Frankfurt. Dijadwal gak delay, gw bersyukur banget karena itu artinya badai salju udah mereda di Jerman :). Eh tapi, saat kita semua udah di dalam pesawat sang pilot memberitahukan bahwa kita tidak bisa berangkat karena di Jerman cuacanya memburuk lagi. Artinya gw harus banyak doa lagi. Gak ketinggalan gw juga malakin doa ke mama, kakak, dan adik lewat sms. Hehehe. Sukses! Makasih ya mamah. Alhamdulillah cuma delay 1 jam, itu juga terobati karena gw baca buku Paulo Coelho yang ternyata keren parah.

Pesawat akhirnya take off. Dalam waktu kurang dari 2 jam gw sampai Frankfurt! Asiiiik asiiikk! 
*eh cool aja kali ra* :P
Ini pemandangan yang pertama kali gw liat di kota Frankfurt dari depan Hauptbahnhof (stasiun utama kota Frankfurt yang nyambung dengan airportnya). Tapi ini foto hari ke-2 bukan saat pertama kali sampai.




Di depan kereta ICE (InterCityExpress kereta tercepat di Jerman yang juga beroperasi di Denmark, Swiss, dan Austria). Rem nya buatan bapak Prof.Ing BJ.Habibie. Fokus di kereta, jangan pada wanita di depannya :p

 Ruang pengoperasian kereta ICE (credit : google)


Zentrum (pusat) kota Frankfurt




Gw dijemput oleh mafioso Jerman Haekal Nada, di terminal 1. Ekal adalah tipikal mafioso perampok bank yg niatnya sih mau ngerampok bank Uni Eropa dengan kawan-kawanya tapi selalu lupa bawa senjata (katanya). Haekal masih sekolah di sebuah Student college tersulit nomor 2 di Jerman, Hochschule Coburg ( University of applied sciences) namanya. (Tuh kal, udah gw puji dikit-dikit sesuai pesanan. Hahaha).Oke di airport udah ada 3 teman Indonesianya juga. Namanya Yeza, Bintang (rekan mafia/mafioso nya Haekal yang seringkali menjadi semacam tembok tak berkehidupan jika sudah pacaran dengan PSP dan novel E-booknya, dan Tika (kakak manis yang paling geli kalau dipanggil 'kakak' dan frau oleh kami. Haha bener kan ya kak Tika yaa...).

 Bintang with his gf
Baju ala mafia Italia

Pertama kali ketemu, waaaah pasti bakal seru. Gaya mereka soalnya asik. Friendly :).
Dari bandara Frankfurt, kita naik kereta di Hauptbahnhof menuju Büdingen , kota tempat Tika kerja sebagai Au pair di sebuah keluarga Jerman. Au pair adalah program yang sudah dikenal di beberapa negara Eropa dan Amerika  untuk bekerja di rumah keluarga negara tujuan. Au pair biasanya mendapat fasilitas dan sekolah bahasa gratis oleh pemilik rumah. Benar-benar bisa menambah pengalaman dalam dua hal : pendidikan dan pekerjaan. :).

Rumah keluarga Au Pair nya Tika

Yang menarik dari Jerman adalah adanya Hessenticket. Tiket yang memungkinkan kita bebas melakukan perjalanan selama 1 hari penuh dengan kereta atau bus ke semua kota di Jerman, bahkan bisa sampai negara perbatasan seperti Austria. Harga nya 31 euros  dan berlaku untuk 5 orang. Jika di-share per orang hanya bayar 6 euro. Efisien karena kita tidak perlu lagi repot antri beli tiket setiap kali ingin atau harus ganti alat transportasi.
Berbeda dengan di Italia yang masa berlaku tiket hanya 2 jam dan berlaku di wayah regional saja. (Belakangan di Italia juga ternyata ada. Tapi bedanya tiket terusan yang dijual untuk sendiri, bukan untuk rombongan. Harga tiket 4 euros untuk 1 hari penuh di dalam 1 kota. Harga mengacu untuk kota Roma)



**************

Day by Day in Germany

"Salju dan Keisengan yang Lahir dari Otak Kami"

Sepanjang perjalanan, gw udah dihebohkan dengan teriakan-teriakan lucu (dari mulut gw sendiri) karena begitu excitednya melihat ini....

foto diambil dari dalam kereta RE  menuju Gelnhausen

Dari Gelnhaussen kita naik kereta HLB ke Büdingen. Kemudian naik taxi. Ketika gw sampai, jam udah menunjukkan pukul 21.00 malam. Tapi putihnya salju yang menutupi jalan membuat malam di Büdingen lebih terang dan tenang. Malah gw sempet merasa kayak lagi di langit karena sedang nginjek awan, putih, halus, dingin, bersih, indaah :)
Saking indahnya gw udah membulatkan tekad untuk bangun pagi-pagi keesokan harinya. Dan beberapa gambar yang berhasil gw ambil adalah..... cekidot :








 Tika :)



By the way, sudah tahu belum kalau bentuk setiap butir salju itu seperti pohon cemara. We call it snowflakes :)


(credit : google)



 Büdingen di hari minggu







Di bawah ini adalah bentuk-bentuk rumah di Büdingen. Pola nya terlihat jelas ya, banyak garis simetris, kotak-kotak, memberi kesan kaku menurut gw. Tipikal orang Jerman sih kalau kata Haikal :)



Oke berikut ini ada galeri foto lagi.
Sebenarnya masih kepingin kasih penjelasan yang panjang but I have no enough time. Beberapa jam lagi saya harus siap-siap ke Frankfurt, karena kami janjian dengan sebuah agensi perjalanan untuk pergi ke Prancis malam ini dan tahun baruan di sana. Horeeee Alhamdulillah, senang, bahagia, riang, gembira, berlarian ke sana kemari, yeh ;P
Selamat melihat teman-teman!!
Beberapa foto diambil kemarin saat gw bersama para mafia jalan-jalan ke kastil Büdingen Schloss yang berakhir dengan lempar-lemparan salju dan tantangan JackAs  buka baju di tengah udara dingin serba minus oleh para mafia. Kemudian foto di centrum kota Frankfurt dan belanja di Zeil Gallerie, NewYorker, H&M, Zara, makan di Jade restoran (resto Cina yang makanannya dewa semua dalam hal rasa maupun porsi) bareng teman-teman Ekal yang lainnya.

Oia Jerman surganya belanja. Jadi banyak banget toko baju, tas, sepatu ber-merk kayak yang gw sebut di atas dijual dengan harga murah. Kata don Haekal yang tukang gangguin orang tidur sih, tempat-tempat belanja di sini disubsidi sama pemerintah. Jadilah harganya masuk di kantong. Yaah walaupun gak usah disubsidi gw juga tetep bisa beli.. hahaha *menghilang*
Hmm, nge-pens lah sama Jerman atas kemurahan hatinya ini.






Bintang, serius penasaran mau nyicipin duluan masakan yang dia buat sama Yeza, dan Haekal. Siapapun yang tinggal di luar negeri pasti kemampuan masaknya naik satu atau beberapa level. Tidak terkecuali mereka yang jadi ngerti dunia perbumbuan.



Bersiap merampok bank

(Thanks for reading, ara)


3 comments:

Dian Eka said...

Sudah gelar tiker dn ketiduran saking panjangnya..
Nice diary :) Seru.. btw, resto Cina.. hmm halal gak dek? Suka dg cerita lucunya pas di toilet =D

azzahra mustafafi said...

hehee ini aku buatnya ngebut. :p
insya Allah halal. Ketemu org indo berjilbab juga di resto nya. Mba ku lagi apa?
miss you. Argh.

Sakajogja said...

pengennnnnnnnnnnnnn...kasih info k aku..bener yaa...aku pengen beasiswa k sana