melalui angin ia memberi tanda...
menggoyangkan butir embun di pangkal kelopak mimosa,
mematahkan ranting-ranting belum tua,
memercik-mercik air di pinggiran kolam,
hingga menyeret punggung tangan pada tembok tak rata.
Namun hingga rindu-rindu ini membatu dan air mata yang mengkristal kusapu,
Kau tak juga menoleh.
(kepada hati yang berkaca)
Published with Blogger-droid v2.0
No comments:
Post a Comment