Monday, January 27, 2014

Tik...Tok...Tik...Tok...

Setiap detik ketika kita melupakan Tuhan, maka ia menjadi menit-menit yang terjumlahkan. 

Hingga pada tahun-tahun yang terlewati, Tuhan sudah tidak lagi berada sedekat dahi dan sajadah.



[Sekedar reformulasi sajak singkat pada tumblr 25 Nov 2011]

Cuma bagian kecil dari bab "Pengertian Hidup"

"Kenapa saya gak bisa hidup normal kayak orang-orang?"

Semua orang sepertinya pernah punya pertanyaan / pikiran ini.
Artinya, hidup orang lain selalu terasa lebih baik dan normal dibanding kita.
Padahal, yang menurut kita normal itu sama kayak rumput tetangga yang selalu terlihat lebih hijau : kalau ngga fatamorgana, ya terhalang tembok rumah jadi gak sepenuhnya terlihat.


Jakarta, 27 Januari 2014.

Monday, January 13, 2014

"Kamu yang sabar ya?"

"Kamu yang sabar ya?"

[ Tadi malam seseorang membisikkan kalimat permintaan itu di telingaku. 
Hujan besar di stasiun membuat kami tidak dapat segera beranjak melanjutkan perjalanan ke rumah dan akhirnya terlibat pada sebuah percakapan. Percakapan yang sempat membuat kami berselisih paham. Percakapan tentang harapan-harapan dan kenyataan. Juga tentang perasaan saya yang kadang terlalu berlebihan dan butuh dikembalikan ke keadaan normal dengan cara berdiskusi dengannya. ]

"Iya".

Hening.

---------

Sabar

.... adalah suatu sikap menerima kenyataan yang biasanya kurang sesuai harapan. Kesabaran seseorang akan suatu kenyataan yang tidak sesuai harapan itu terlihat dari sikap orang tersebut dan hatinya juga. Sabar adalah bentuk penerimaan kenyataan hingga kenyataan tersebut berubah menjadi seperti apa yang diinginkan. Dalam hal ini perubahan dapat terjadi seiring dengan : usaha, izin Allah, dan waktu.


Jakarta, 12 Januari 2013