Monday, November 14, 2011

Sudah, Itu Saja....

Tidak ada yang sulit untuk mengenakan hijab,
Kecuali kamu sendiri yang menyulitkannya.


Jika kamu menunda mengenakannya hanya karena merasa belum pantas dengan sikapmu, itu kau sendiri yang tidak pernah mau memantaskan dirimu. 

Jilbab adalah ayah yang senantiasa mengingatkan agar kau seimbang tanpa harus marah-marah.

Jika kamu belum berhijab karena menunggu 'kesempurnaan'  hati,  mungkin selamanya kamu tidak sampai pada titik itu. Sebab siapa yang pernah merasa sudah sempurna merawat hati?


Sementara perbaikan sikap dan hati adalah proses yang tidak pernah selesai.

Kamu bisa menjadi manusia bebas, yang memilih....

Tidak berjilbab yang penting hati dan sikapmu baik, 
Tidak berjilbab dan tidak perlu menjaga sikap,
Berjilbab namun hati dan sikapmu buruk,
Atau berjilbab sambil terus berusaha memperbaiki kualitas diri.

Tidak ada yang berhak memintamu dengan paksa untuk menjadi siapapun. Semesta tahu itu.
Namun hatimu, diam-diam pasti tahu mana tingkatan yang paling baik untuk diusahakan.
Tanyalah......

Satu hal yang aku coba pahami tentang apa itu menjadi baik adalah....

Bukan mereka yang tidak pernah berbuat salah, tetapi mereka yang bersegera bangun dan memperbaiki diri ketika jatuh pada kesalahan. 

Sudah, itu saja...

Sunday, November 6, 2011

Kepada Hati Yang Berkaca

Kegundahan ini, ingin kusudahi saja,

melalui angin ia memberi tanda...

menggoyangkan butir embun di pangkal kelopak mimosa,

mematahkan ranting-ranting belum tua,

memercik-mercik air di pinggiran kolam,

hingga menyeret punggung tangan pada tembok tak rata.

Namun hingga rindu-rindu ini membatu dan air mata yang mengkristal kusapu,

Kau tak juga menoleh.

(kepada hati yang berkaca)

Published with Blogger-droid v2.0